Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) telah melakukan berbagai upaya melalui Badan Aksebilitas Telekomunikasi Informasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dan hasilnya Tobasa akan merdeka signal pada 2020.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tobasa Lalo H. Simanjuntak menjawab pertanyaan tentang susahnya sinyal handphone dari Thurman Pasaribu, warga utusan Kecamatan Borbor, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tobasa Tahun 2020, di Laguboti, Rabu (13/3/2019).
Ditambahkan Lalo, Pemkab Tobasa telah memenuhi berbagai persyaratan yang dibutuhkan BAKTI di antaranya, data dan payung hukum berupa Perda, Perbub dan lahan hibah 20X20 M untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS).
“Sesuai dengan arah kebijakan pembangunan Tobasa untuk 2020 adalah peningkatan kepedulian masyarakat akan nilai budaya, serta pengelolaan destinasi wisata berbasis kearifan lokal dan religi maka pembangunan infrastuktur internet dan wifi di dalam rangka mendukung sektor pariwisata,” sebut Lalo.
Ia melanjutkan, Pemkab Tobasa juga telah mengusulkan agar menanggulangi desa-desa yang masih blankspot dan membangun jaringan internet dan wifi di 11 titik desa destinasi wisata di Tobasa.
“Pembangunan fasilitas infrastuktur internet dan wifi di lokasi wisata, terlaksana paling lambatnya Juli 2019,” terangnya.
Sebelumnya, Thurman menyampaikan susahnya sinyal telepon selular di tempatnya.
“Kami memanjat pohon ke dahan yang paling tinggi atau mencari bukit paling tinggi untuk dapat berkomunikasi dengan sanak saudara kami, susah kami melakukan komunikasi dan mohon Pemkab Tobasa menanggulanginya,” kata Thurman. (MC Tobasa)