Tobasa Targetkan Produksi 135 Ribu Ton Padi


Balige,  MCTobasa – Dalam rangka mewujudkan program nasional kedaulatan pangan, Kabupaten Tobasa ditargetkan mampu menghasilkan produksi padi pada tahun 2015 sebanyak 135.000 ton, dari target tanam seluas 26.000 hektar.

“Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu lumbung beras di Sumatera Utara. Sehingga perhatian pemerintah cukup besar untuk Tobasa, khususnya sektor pertanian, dengan memberikan berbagai bantuan pertanian. Hal itu sebagai bentuk dukungan mensukseskan program nasional swasembada pangan. Untuk itu, kalau bisa, jangan sampai terjadi pengalihan fungsi lahan pertanian di daerah ini,” tutur Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara M Roem pada acara pencanangan Upsus swasembada pangan di Kabupaten Tobasa di Desa Sihail-hail, Kecamatan Balige, Tobasa, Rabu (20/5).

Tahun ini, lanjutnya, target tanam Tobasa dengan lahan pertanian seluas 26 ribu hektar dan target produksi 135 ribu ton padi. “Hal ini harus kita capai,” ujar M Roem dalam sambutannya.

Guna mencapai target tersebut, menurut M Roem, pemerintah selain menggelontorkan bantuan perbaikan saluran irigasi seluas 5.000 hektar, akan mendatangkan bantuan traktor, bibit, dan pupuk sebesar 5.000 ton.

“Bantuan perbaikan saluran irigasi sudah digelontorkan. Bantuan traktor akan menyusul dan juga pupuk. Pupuk sebanyak 5 ribu ton ini gratis, tanpa dipungut biaya. Kemudian, pupuk tersebut khusus untuk tanaman padi, tidak diperbolehkan untuk tanaman sawit atau jagung. Dalam hal inilah perlu pengawasan serius dari instansi terkait, baik Pemkab Tobasa, Kepolisian, TNI dan Kejaksaan. Tidak boleh main-main, harus benar-benar diperhatikan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, M Roem menegaskan bahwa saat ini pihak TNI juga dilibatkan dalam program kedaulatan pangan di seluruh Indonesia. Dalam hal itu, penyuluh berdampingan dengan TNI dalam melaksanakan program pertanian bersama petani.

“Hal ini sudah menjadi program nasional. Dinas Pertanaian, petugas penyuluhan dan TNI bekerjasama dengan petani menyukseskan program pertanian ini. Khususnya di Tobasa, lahan kita subur, jadi jangan impor beras lagi. Jangan ada lahan tidur, semua lahan dimaksimalkan,” pintanya.

Sementara itu, Dandim 0210/TU Letkol Inf  Baginta Bangun pada kesempatan itu berpesan kepada personil TNI yang hadir agar benar-benar memperhatikan dan menjalankan tugasnya dengan baik.

“Jangan sampi masalah pupuk menjadi hambatan kepada petani. Danramil, dan Babinsa perhatikan hal itu. Dalam minggu ini harus tuntas. Saat ini, keberhasilan pertanian mempertaruhkan jabatan saya,” katanya sambari menerangkan bahwa TNI saat ini sudah dilatih tentang pertanian.

Dalam kesempatan itu, Plt Bupati Tobasa Liberty Pasaribu menerangkan bahwa saat ini ada lahan pertanian sawah di Tobasa dengan luas sekitar 22.685 hektar. Lahan tersebut juga didukung dengan ketersediaan air serta iklim yang mendukung. Sehingga sangat memadai untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi untuk mendukung program nasional mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.

“Karena itu, saya mengharapkan agar seluruh kelompok tani penerima bantuan sosial mengembangakan irigasi dan optimalisasi lahan, memanfaatkan bantuan tersebut secara tepat jumlah, tepat guna, tepat waktu dan tepat sasaran. Selain itu, hidupkan kembali semangat gotong royong untuk merawat dan memelihara hasil pembangunan.,” katanya.

Di sela-sela acara pencanangan Upsus swasembada pangan itu juga dilaksanakan peletakan batu pertama irigasi Sihail-hail.

Turut hadir menyaksikan, Kapolres Tobasa AKBP Budi Hariyanto Sik MSi, Kajari Balige Andre Abraham, Ketua Pengadilan Negeri Balige T Marbun, Ketua DPRD Tobasa Boyke Pasaribu, Sekretaris Daerah Audy Murphy Sitorus, Kadis Pertanian Tua Pangaribuan, Camat Balige Sahala Siahaan, Kelompok Tani Desa Sianipar Sihail-Hail, dan undangan lainnya. (mctobasa/sesmontb/ft)

,