Bupati Toba Samosir Darwin Siagian berharap penyelesaian masalah tanah di Sigalapang Desa Meranti Timur,Kecamatan Pintu Pohan,Tobasa segera selesai,namun untuk menyelesaikannya semua ada prosesnya. Karena soal Hutan sekarang penanganannya sudah di tangan Pemerintah Provinsi (Sumatera Utara).Pemerintah Kabupaten Toba Samosir tentunya juga tetap menerima aspirasi dari masyarakat dan menyampaikannya ke Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Hal ini dikatakan Bupati Darwin Siagian saat kunjungan lapangan ke dusun Sigalapang,Desa Meranti Timur,Kecamatan Pintu Pohan Meranti,Tobasa, Rabu (24/5).
Hadir dalam kunjungan itu sejumlah anggota DPRD Prop.Sumut yaitu Fernando Simanjuntak, SH,MH (Ketua Komisi A) ,Sarma Hutajulu,Ramses Simbolon,dan Brilian Mochtar. Ikut juga anggota DPRD Tobasa Resman marpaung,SE,Plt Sekda Drs.Arifin Silaen, Kadis Lingkungan Hidup Kehutanan Ir. Mintar Manurung,Kadis PU Beresman Simangunsong, dan pimpian SKPD lainnya.
Fernando Simanjuntak dalam acara itu mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tobasa karena inisiatifnya supaya terlaksana kunjungan lapangan ,bertatap langsung dengan masyarakat. Dikatakan jadwal hari ini adalah lanjutan pertemuan di Kantor Bupati pada Selasa,9 Mei yang lalu.
“Sebenarnya diagendakan untuk membuat titik pengukuran,tapi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) tidak hadir. Namun begitu masayarakat harus ada kesatuan,jangan terus merasa kecewa. Habis acara ini,DPRD SU dan Bupati akan ke Kementerian (Kehutanan,Red).Ikutlah utusan masyarakat ,yang bisa mewakili membawa aspirasi supaya lahan 900 Ha diberikan ruang keluar dari konservasi,” kata Fernando Simanjuntak yang dulu dikenal berprofesi Pengacara di Tapanuli ini.
Disebutkan rencana ke Kementerian Kehutanan RI di Jakarta nantinya pada tanggal 8 Juni 2017 .
Hal senada juga diungkapkan anggota DPRD lainnya. Mereka mendukung sepenuhnya untuk mendampingi warga untuk menyampaikan aspirasi supaya lahan yang dikatakan wilayah 900 Ha Sigalapang yang disebut sebagai Kawasan Suaka margasatwa oleh BKSDA dikeluarkan dari kawasan ini.
Sesuai pertemuan dengan warga, DPRD Sumut meninjau lahan yang sudah ditanami warga yang tergabung dalam SETASI (Serikat Tanah Sejahtera Indonesia) dan Kelompok Tani Meranti Timur dengan berbagai tanaman palawija seperti jagung, ubi , pisang ,dan tanaman lainnya. (mctobasa)