Balige, MCTobasa – Perayaan Natal keluarga besar Yayasan Soposurung (Yasop) dengan thema “Shine in Jesus” (Bersinar Dalam Kristus) dan sub thema “Melalui kasih Kristus kita dimampukan untuk melakukan kehendaknya dan menjadi terang bagi sekitar kita” (Efesus 5:1-21), yang diadakan di Aula Yayasan Soposurung, Jumat(18/12) berlangsung dengan suasana meriah dan khidmat.
Sebagai pembuka sekaligus lagu panggilan awal ibadah perayaan natal tersebut diawali dengan nyanyian” we three kings of orient are “yang langsung dibawakan oleh siswa-siswi Yasop.
Setelah panggilan ibadah acara dilanjutkan dengan fragmen yang dibawakan oleh siswa-siswi Yasop mengambil tema tentang kehidupan sehari-hari. Fragmen ini juga cukup banyak mengundang gelak tawa dari para tamu undangan yang hadir.
Hadir di tengah-tengah acara perayaan natal ini, Asisten III Adminstrasi Umum Eston Sihotang, S.Pd, M.Si yang mewakili Pj. Bupati Toba Samosir untuk memberikan kata sambutan.
Mengawali sambutannya Eston Sihotang mengatakan bahwa Perayaan Natal tidak harus selalu dengan cara yang muluk-muluk. Sederhana pun bisa, sederhana bukan berarti tanpa makna. Justru kesederhanaan menyimpan sejuta makna, karena pada natal itu sendiri tidak ada hal mewah yang terlihat dan terlibat dalam peristiwa kelahiran Tuhan Yesus.
“Allah yang menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus dengan segala kesederhanaan adalah bukti terbesar akan kasih-Nya kepada kita.
Hendaklah kita mempergunakan waktu sebaik mungkin, tidak hidup untuk memuaskan nafsu duniawi dalam segala bentuknya. Karena jika kita kehilangan waktu seberapa pun singkatnya kita tidak akan dapat memperolehnya lagi, dengan kata lain waktu lebih berharga dari pada uang., selamat merayakan Natal keluarga Besar Yasop,”ujar Eston Sihotang mengakhiri sambutannya.
Hadir sebagai pembawa firman dalam acara natal ini Pdt. Pulo Aruan yang juga merupakan Alumni dari Yasop angkatan pertama. Dalam penyampaian khotbahnya mengatakan, dalam dunia ini sekarang sudah tidak memiliki standar yang jelas, itulah sebabnya kita sekarang ini tidak punya standar yang jelas,
“Kita suka membandingkan apa yang kita punya dengan apa yang dimiliki orang lain. Itulah juga pada saat ini kita selalu menganggap orang lain itu sebagai pesaing, dan batu sandungan hal itu dikarenakan sisi hitam lebih menguasai kehidupan kita. Oleh sebab itu melalui perayaan Natal ini hendaknya kita ingat dan kembali ke nature kita yaitu nature yang serupa, segambar dengan ALLAH dan hendaklah kita juga bersinar dan bercahaya di dalam DIA,” jelasnya.
Turut dalam memberikan kata sambutan perwakilan alumni Yasop yang diwakili oleh Napitu ,salah satu alumni Yasop, dalam sambutannya ia mengatakan bahwa sangat bangga dapat menjadi bagian dari keluarga besar Yasop. (mctobasa/sesmontb/sar)